Gagal = kawan or lawan


Belajar dari kegagalan mungkin itulah yang pas digambarkan untuk hidup ane yang penuh dengan ambisi dan iming-iming untuk menjadi orang yang sukses. Sudah terlalu banyak kegagalan yang ane alami, mulai dari gagal dalam pendidikan, gagal dalam percintaan, gagal menjadi seorang anak yang sholeh, gagal menjadi teman yang baik, gagal dalam berbisnis, bahkan lebih parahnya lagi ane juga gagal menjadi seorang penjudi he,.he,. (seriously). Tapi itulah hidup selalu penuh dengan suka dan duka, dalam kamus kehidupan ane tidak akan pernah ada kata untuk menyerah dan harus kalah dengan kegagalan. Bagi ane kegagalan merupakan lawan tangguh dalam hidup yang harus bisa dikalahkan ketika kegagalan itu terjadi berulang-ulang, tapi kegagalan juga bisa menjadi kawan ketika kegagalan itu memberikan ane pelajaran yang berharga.

Sudah banyak pekerjaan maupun bisnis yang ane coba, mulai dari bisnis MLM hingga dagang kantong krescek dipasar tradisional pernah ane lakukan, dan memang semua hasilanya berakhir dengan kegagalan, kegagalan untuk menjadi orang sukses tentunya. Dalam pendidikan pun sama, sekarang sudah tiga kampus yang ane sudah terdaftar didalamnya. Sejak lulus SMA ane langsung masuk perguruan tinggi dan Alhamdulillah ane lulus dalam SNMPTN di Universitas Pattimura di kota Ambon. Tapi itu semua tidak bertahan lama, ane gagal (baca: putus kuliah) di semester 5, yang mengakibatkan ane harus menjadi pengangguran tingkat dewa.

Karena merasa tidak pasti dengan masa depan, ane pun mencoba untuk bergabung dengan salah satu bisnis MLM, lagi-lagi ane pun gagal. Satu-satunya hal yang ane belajar dari bisnis itu adalah bagaimana ane menjadi seorang sales marketing yang baik dengan kemampuan komunikasi yang baik entah itu dalam hal berbohong maupun janji-janji yang ane pun sendiri belum pernah menikmatinya, karena memang dalam MLM tiap hari kerjanya hanya itu.

Tidak puas dengan itu ane mencoba untuk merantau ke Kota Besar, Jakarta menjadi pilihan terbaik pada saat itu, karena kebetulan sinetron dan infotainment yang tiap hari ane tonton seolah menjadi referensi yang baik bagi kelayakan kota Jakarta menjadi tempat untuk mewujudkan cita-cita dan ambisi ane yang besar. Disana ternyata kenyataan tidak sesuai dengan harapan, bukan Jakarta yang ane jumpai tapi ane terdampar di daerah yang tidak pernah terbesit dipikiran ane untuk mengadu nasib di kota itu. Tangerang, yang pada akhirnya juga menjadi tempat ane untuk mengakhiri kisah perantauan itu.

Tangerang merupakan kota yang sangat istimewa bagi ane, kota yang membuat ane menjadi dewasa dengan segala dinamika kehidupan, mulai dari menahan lapar selama 3 hari hingga mengenal wanita yang mencintai ane apa adanya . Walau akhirnya semua suka dan duka itu berakhir dengan versi yang berbeda tapi semua merupakan kenangan yang sangat indah dan tidak mungkin untuk dilupakkan.

Seperti yang ane gambarkan diatas, dari kota itu ada beberapa kegagalan yang ane alami. Ane pernah bekerja menjadi OP. Warnet selama 1 tahun 6 bulan dan berakhir dengan pemecatan (baca: gagal) cuma hanya karena ngepel yang kurang bersih (menurut versi mantas bos ane),.,. he,.he . Ane juga sempat terdaftar di salah satu Akademi Informatika di kota itu, tapi tidak berlangsung lama, hanya berlangsung 6 bulan karena memang kuliah yang kebetulan berbenturan dengan rutinitas ane sebagai OP. warnet. Kegagalan dalam percintaan juga ane rasakan di kota itu, yang membuat ane akhirnya sepakat dengan isi lagu dari Om Meggy Z "Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati" , yaaahhhh memang itulah yang ane rasakan saat itu.

Tidak terlalu lama bagi ane untuk mendapatkan pekerjaan yang baru, sebulan kemudian ane berhasil lolos dalam seleksi penerimaan karyawan salah satu BUMN di Ibukota. Lagi-lagi semua berakhir dengan kegagalan dan yang ini sangat menyakitkan karena ane bekerja hanya seminggu. Alasannya sederhana karena KTP ane yang tak kunjung kelar .

Setelah semua kegagalan yang ane alami, akhirnya ane memutuskan untuk mengakhiri masa perantauan. Ane kembali ke kota Ambon dengan berbekal pelajaran dan pengalaman, Ane menaruh sejuta harapan di kota ini. Tapi naas sesampainya di kota ini 11 september 2011 yang ane dapati adalah kerusuhan sara yang memang telah menjadi rutinitas dari kota ini. Kerusuhan yang terjadi selama seminggu itu tidak menjadi penghalang bagi ane untuk mencari pekerjaan. Di tengah-tengah kerusuhan ane memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di sebuah warnet yang cukup terkenal di kota ini, Alhasil pasca konflik ane di terima menjadi OP di warnet tersebut. Hanya sebulan ane bertahan di warnet tersebut, karena manajemen yang kurang baik akhirnya ane memutuskan untuk mengundurkan diri. Kurang lebih 5 bulan menjadi pengangguran, ane mendapatkan pekerjaan baru, lagi-lagi menjadi OP. Warnet,.,. ha,.ha.., tapi kali ini di warnet yang berbeda.

Sekarang ane telah menjadi orang kepercayaan dari si pemilik warnet. Ane diberi kepercayaan dengan mengelolah warnet sepenuhnya karena kesibukan si pemilik warnet yang tidak bisa lagi untuk mengelolahnya. Alhasil penghasilan yang ane dapatkan sekarang lebih besar daripada si pemilik warnet, karena perjanjian yang disepakati antara ane dengan beliau demikian adanya. Ane pun sekarang telah/masih terdaftar sebagai mahasiswa disalah satu universitas swasta di kota ini, berharap tidak terjadi lagi kegagalan pada akhirnya.

Kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi dalam hidup ane, sekarang seolah telah menjadi lawan maupun kawan yang harus ane hadapi dan belajar darinya. Ane harap agan-agan semua juga dapat bangkit dari kegagalan yang pernah. Bagi ane,.,. bangkit dari kegagalan itu merupakan tangga yang memang harus kita pijaki, jika agan-agan semua punya cita-cita atau ambisi yang harus di raih. Jangan pernah berhenti di tengah jalan kehidupan, karena kegagalan bukan merupakan akhir dari segalanya, kegagalan hanyalah bagian dari suatu proses menuju kesuksesan yang memang akan menjadi akhir dari cerita kehidupan ini. Baik itu sukses di dunia maupun di akhirat.


sumur : hxxp://www.kaskus.co.id/thread/50f044e01cd7191444000012/gagal--lawan-or-kawan/?ref=postlist-21&med=recommended_for_you

2 Komentar untuk "Gagal = kawan or lawan"

berkomentarlah dengan baik dan sopan
komentar sesuai dengan judul
spam dan iklan akan di delete

Back To Top